Museum Bali terletak di sebelah timur Puputan Badung di jalan Mayor Wisnu, Denpasar.
Museum adalah suatu lembaga tetap yang mengumpulkan, menyimpan, merawat dan memamerkan benda – benda budaya bukti material manusia, alam dan lingkungan untuk kepentingan studi, ilmu pengetahuan dan rekreasi.
Latar belakang berdirinya Museum Bali adalah :
Adanya Lapangan Puputan Badung yaitu tempat berlangsungnya perang Puputan Badung pada tanggal 30 September 1906 pada saat itu rakyat Bali melawan Belanda tetapi usaha mereka gagal karena persediaan senjata kurang.
Pada tanggal 28 April 1908, pertempuran terus berlangsung karena kalah di badung, pertempuran dipindah ke Klungkung sehingga pertempuran ini dinamakan Puputan Badung, namun kalah lagi sehingga Bali dikuasai oleh Belanda.
Karena kebanyakan orang – orang Belanda menyukai benda – benda bersejarah daerah Bali, maka timbulah kekhawatiran para budayawan Bali, lalu beberapa orang memberi gagasan untuk mendirikan museum Bali, kemudian W. F. J. Kroon mendirikan museum dengan selang waktu 22 Tahun ( 8 Desember 1932) dan dibantu oleh 2 orang undagi yaitu I Gusti Ketut Rai dan I Gusti Ketut Kanda yang berperan dalam hal arsitek.
Museum Bali merupakan perpanduan dari pura dan puri, halaman Museum Bali mengandung konsep Tri Mandala. Di Bali mengenal sejarah pada abab ke -8 M, karena ditemukannya Stupika,yang berisi lepengan tanah liat, berisi mantra – mantra pemujaan agama budha, yang bertuliskan huruf Pranegari dan bahasa sansekerta.
Bagian – bagian gedung museum bali
• Gedung buleleng
Nama Gedung ini diambil dari nama daerah Kabupaten Buleleng, yang telah mendirikan dan disumbangkan kepada Museum Bali pada tahun 1932. Gedung ini menyerupai bentuk sebuah Meru ( pagoda ) yang lazim terdapat di Pura dengan gaya arsitektur Bali Utara dan telah disesuaikan dengan kebutuhan Museum.
Yang terdapat didalam Gedung Buleleng yaitu:
Pemispisan dibuat dari kayu untuk membersihkan biji kapas.
Kain Andek, adalah kain tenun yang dipakai oleh masyarakat biasa pada waktu upacara Manusa Yadnya, Dewa Yadnya dan sebagainya. Kain ini dibuat dengan teknik ikat tunggal dengan hiasan motif flora, fauna dan campuran pada benang pakannya.
Saput Endek dibuat dari Benang Bali untuk pakaian adat.
Kamben Endek dibuat dari benang sutra untuk pakaian adat.
Kain Perada adalah kain polos yang diberi hiasan motif flora dan fauna dilukis dengan cat perada.
Kain Songket adalah kain yang dibuat dengan teknik menyusupkan benang yang berwarna untuk dijadikan motif tertentu, kain ini biasanya dipakai oleh keluarga raja.
• Gedung karangasem
Yang terdapat didalam Gedung Karangasem yaitu :
1 Dulang Perak untuk tempat sesajian.
2 Batil dan Sangku untuk tempat air suci.
3 Canting untuk mengambil air suci.
4 Caratan untuk tempat air suci.
5 Patung Tri Murti untuk media pemujaan pada 3 Dewa.
6 Patung Acintya sebagai lambang Tuhan Yang Maha Esa.
7 Patung Pratima Dewi Durga sebagai media pemujaan.
8 Patung Dewa Siwa dan Dewi Durga naik lembu sebagai media pemujaan.
9 Patung Dewa Wisnu dan Dewi Sri naik naga sebagai media pemujaan.
10 Patung Dewi Saraswati dan Rambut Sedana sebagai media pemujaan.
11 Jempana untuk tempat pratima
• Gedung tabanan
Gedung Tabanan merupakan sumbangan dari keluarga Puri Tabanan. Gaya arsitektur yang dipakai adalah gaya Tabanan yang mewakili Bali Selatan. Yang terdapat didalam Gedung Tabanan adalah :
1 Senjata Tradisional Bali
2 Aneka jenis Tari Sangyang
3 Aneka jenis Topeng
4 Aneka jenis Barong, seperti:
Barong Landung yang berwujud raksasa, berbadan tinggi dan besar.
Penunggalan Barong dipergunakan didalam tari Barong yang merupakan salah satu dari Tari Bali.
• Gedung timur
Yang terdapat didalam Gedung Timur adalah :
1. Kapak Perimbas ditemukan di desa Sambiran, Kintamani dan Bangli, fungsinya untuk menguliti dan menyayat binatang buruan.
2. Kapak Penetak ditemukan di desa Sambiran, Kintamani dan Bangli, fungsinya untuk alat pemotong.
3. Mata Panah ditemukan di Gua Selonding, Bali Selatan dan fungsinya sebagai berburu.
4. fosil Karang Laut ditemukan di Gua Selonding, Bali Selatan dan fungsinya untuk sisa makanan.
5. Beliung Persegi dan Beliung penarah ditemukan diberbagai daerah Bali dan fungsinya untuk alat bercocok tanam.
6. Pahat ditemukan diberbagai daerah Bali dan fungsinya
sebagai alat tukang kayu.
MUSEUM BALI
10/13/2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
keren....lajut...
buat artikel lg...
Posting Komentar